Krisis Air, Warga Beber Protes

Bentuk protes warga terhadap pemerintah Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon terkait berhentinya WSLIC di desa tersebut diungkapkan dengan menempelkan tulisan di dinding masjid, Jum'at (18/5/2012). Berhentinya air selama 3 bulan tersebut mengakibatkan warga sangat sulit mendapatkan air, terlebih saat musim kemarau. Padahal, setiap bulannya warga terus membayar iuran WSLIC kepada pengurus.

Hampir Roboh, Gedung Sekolah Tak Layak Pakai

Bangunan SD Negeri 2 Jatipiring mengalami kerusakan yang sangat parah. Bangunan tersebut tampak jelas sudah rapuh dimakan usia. Cat temboknya pun sudah banyak yang mengelupas termasuk kayu-kayu tiang penyangga sekolah yang kropos dimakan rayap. Sekolah ini benar-benar sudah tidak layak lagi. Pemerintah Daerah, Disdik dan DPRD harus tahu, agar bangunan sekolah yang rapuh itu tak membahayakan bagi siswa yang tengah belajar di sekolah ini..

Langgar Aturan, Mini Market Harus Dibongkar

Para pedagang pasar tradisional mengeluhkan keberadaan pasar modern dan mini market di Kabupaten Cirebon yang kian marak. Terlebih keberadaan mini market dan pasar tradisional hanya berjarak beberapa meter. Alhasil, pedagang khawatir kondisi itu mengancam mata pencaharian mereka. Asep (35), salah satu pedagang di Pasar Jungjang, Arjawinangun, Kabupaten Cirebon berharap pemerintah serius dalam menyikapi keluhan pedagang. “Jarak pasar tradisional dan mini market harus dipertegas, dan apabila melanggar peraturan, mini market harus dibongkar,” kata Asep kepada Suara Cirebon beberapa waktu kemarin. .

Jalan Tohiti Hampir Renggut Nyawa Warga

Bagi warga yang melalui jalan ini, hendaknya berhati-hati. Selain jalannya rusak parah, penerangan di jalan inipun mati total. Kondisi jalan Tohiti yang berada di Desa Tegalwangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon ini sudah lama dibiarkan hingga hampir merenggut nyawa seseorang. Meski tidak sampai meninggal dunia, namun pengendara motor roda dua yang tergelincir akibat jalan yang bergelombang itu tetap babak belur dengan beberapa luka di tubuhnya..

Jalan Greged Rusak Parah

Beberapa kepala desa di Kecamatan Greged menuntut pemerintah Kabupaten Cirebon untuk segera memperbaiki jalan di wilayah ini. Pasalnya, kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan yang parah dengan berbagai lubang tersebar di beberapa titik. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kecelakaan di jalan yang menjelma menjadi jalur tengkorak ini, terlebih di saat malam hari dalam kondisi jalan gelap.

Senin, 04 Juni 2012

SMKN 1 Balongan Tingkatkan Mutu Pendidikan Siswa


INDRAMAYU, (SC).- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Balongan, tetap kosisten menjadi salah satu sekolah yang berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Indramayu. Dengan mutu yang semakin membaik, bagi SMKN 1 Balongan adalah sebagai tujuan akhir, sehingga para lulusan SMKN 1 balongan bisa menjadi sosok yang baik, handal dan professional di segala bidang.
Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Balongan, Drs.HR.Andi Susanto M.Pd, meningkatkan mutu pendidikan merupakan tujuan dari pendidikan di sekolah ini. Tujuannya agar sekolah semakin maju dan sumber daya manusianya semakin handal dan teruji. Itulah harapan dimana SMKN 1 Balongan terus membuat berbagai terobosan baik melalui program kegiatan maupun melalui pelatihan, pendidikan dan penanaman skill (keterampilan). “Memang inilah tujuan akhir kami yakni mencetak siswa siswi yang siap bersaing baik dari segi akademik, intelektual, maupun kemampuan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, menyangkut pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini, menurut Andi Susanto, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan agar siswa bisa lulus 100%.  Sedang peserta yang mengikuti Ujian Nasional berjumlahkan 296 siswa yakni dari kelas XII dan yang akan diujikan nanti terdapat 4 kompetensi keahlian seperti listrik, teknik kendaraan ringan, multi media dan teknik komputer jaringan. “Target nilai yang harus diraih para peserta UN agar bisa lulus jika berdasarkan POS UN (Pedoman Operasional Ujian Nasional-red), angka rata-rata harus 5,5 dengan catatan tidak ada salah satu nilai pelajaran yang nilainya dibawah 4,00,” pungkasnya. (M.Karmani S./SC**)

APPSI dan Forum FKL Minta Satpol PP Bongkar Ritel Tak Berijin


Kota Cirebon, (SC).- Sejumlah Pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Forum Pedagang Kaki Lima (Forum PKL) mulai gerah dengan sikap pemerintah yang meloloskan usaha ritel ini. Sikap tegas itu disampaikan Agus Mulyadi dari Forum PKL Kota Cirebon dan Ariana dari Dewan Pembina APPSI, Rabu (18/04) di Kantor DPUPESDM Kota Cirebon.
Menurut Agus Mulyadi, Pemerintah sudah menabrak Permen PU No.43 Pasal 2 tahun 1999, juga peratuan lainnya terkait mengijinkan usaha ritel yang diketahui tak mengantongi berbagai persyaratan pendirian usaha ini. Selain itu, jarak antara Ritel dan Pasar Tradisional pun seharusnya 500 sampai 1000 meter. Apalagi Peraturan Gubernur juga sudah sangat jelas termasuk Peraturan Walikota (Perwali), jadi tidak ada lagi toleransi yang harus diberikan ke usaha ritel yang bermasalah.
“Kami sudah melakukan investigasi dan diketahui terdapat 12 ritel yang benar-benar tak memiliki kelengkapan ijin usaha dan 2 ritel laginya tengah diselidiki lebih dalam lagi. Untuk yang 12 ritel ini sudah kami sampaikan ke pihak Komisi B DPRD juga instansi Indag, namun hingga kini Satpol PP selaku penegak Peraturan Daerah nyatanya masih diam dan enggan membongkar ritel yang jelas-jelas melanggar tersebut,” ujarnya kepada Suara Cirebon.
Demikian juga diungkapkan Ariana, Dewan Pembina APPSI, bahwa ritel bermasalah sudah seharusnya ditutup selain dapat mengganggu kehidupan prekonomian pedagang kecil disekitar usaha ritel juga pedagang tradisional (Pasar). Pemerintah jangan hanya mencari PAD dengan menyampingkan asas pemerataan ekonomi kerakyatan, sebab banyak pedagang kelontong maupun pedagang kecil yang bangkrut setelah usaha ritel itu berdiri (beroperasi-red) didekat lokasi pedagang tersebut.
“Dari sini kami akan langsung ke kantor Perindustrian dan Perdagangan (Indag), setelah itu ke Komisi B DPRD Kota Cirebon. Tujuan kedatangan kami yang kesekian kalinya ini hanya untuk meminta penjelasan dan sikap pemerintah atas apa yang telah kami temukan dilapangan terkait soal ijin usaha ritel yang bermasalah. Jika pemerintah tetap diam, kami kedepan akan melakukan “class action” sebagai bentuk keprihatinan kami atas kondisi ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPESDM Kota Cirebon, DR H Wahyo MPd, sejak awal pihaknya sudah melarang bidang tertentu yang menangani soal perijinan untuk tidak gampang mengeluarkan ijin jika persayaratan lain belum lengkap. “dari awal pihak DPUPESDM sudah melaksanakan aturan dan mekanisme yang ada, jadi soal ini bukan di pihak DPUPESDM melain di instansi lain yang langsung berwenang dalam soal perijinan ritel, bahkan beberapa ritel sudah ditegur pihak PU dan ada juga yang sudah di police line sebagai bentuk ketegasan dalam melaksanakan aturan yang ada dan kita sudah berkomitmen untuk menggalakan tak ada lagi izin yang melanggar ditahun 2012 ini” tegasnya. (CD/SC)

SDN Kalianyar 3 dapat Pogram Rehab Tahun 2012


INDRAMAYU, (SC).- Tahun ini SD Negeri Kalianyar 3, Kec. Krangkeng, Kabupaten Indramayu, mendapatkan program rehabiliatsi dari anggaran APBNP tahun 2012.  Rehab tersebut menurut Kepala Sekolah Kalianyar 3, Mukyidin, S.PdI. sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keberlangsungan pendidikan di SD negeri setempat.
“Kami mendapatkana rehab 4 ruangan. Ini adalah proyek swakelola dan sudah berjalan sekitar 32%, siswa pun masih belajar seperti biasa tanpa hambatan apapaun, yang pasti semuanya berjalan lancar,” ucap Kepala Sekolah kepada Suara Cirebon.
Dijelaskan bahwa pelaksanaan rehab ini, jangka waktu kegiatannya dimulai sejak (9/3) hingga (21/6). Selain itu pihaknya berharap, hasil rehab nanti bisa dipergunakan sebagai ruang KBM yang tentunya harus dijaga baik kebersihannya maupun kelestariannya, agar tidak kotor dan cepat rusak. Jika ini dilaksanakan tentu  semua gedung sekolah akan terpelihara dengan baik. Sementara soal rehab karena memang usia gedung tersebut sudah tua dan banyak kayu yang rapuh, sehingga harus segera direhab agar tidak membahayakan.
Mukhyidin berharap, selain soal rehab gedung, pihaknya pun berharap agar kedepan soal Penerimaan Siswa Baru (PSB) bisa dibagikan sama rata ke semua sekolah. Tidak ada lagi ploting siswa, karena semua sekolah sama yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab kita bersama, baik pendidik, masyarakat maupun orang tua. Ya, Alhamdulillah gedungnya sedang direhab mudah-mudahan siswa semakin nyaman dalam belajar,” jelas Kepala Sekolah SD Negeri Kalianyar 3, yang sebelumnya Kepsek Dukuh Jati 1. (M.Karmani S/SC**)

Mini Market Tak Berizin Harus Segera Dibongkar


§ 12 Mini Market Ditemukan Tak Mengantongi Izin, Pemkot Diminta Bersikap Tegas

CIREBON, (SC).- Sejumlah Pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Forum Pedagang Kaki Lima (Forum PKL) mulai gerah dengan sikap pemerintah yang meloloskan usaha ritel ini. Sikap tegas itu disampaikan Forum PKL Kota Cirebon, Agus Mulyadi, dan Ariana dari Dewan Pembina APPSI, Rabu (18/04) di Kantor DPUPESDM Kota Cirebon.
Menurut Agus Mulyadi, Pemerintah sudah menabrak Permen PU No.43 Pasal 2 tahun 1999, juga peraturan lainnya terkait mengijinkan usaha ritel yang diketahui tak mengantongi izin. Selain itu, jarak antara Ritel dan Pasar Tradisional pun tak memenuhi persayaratan yakni antara 500 sampai 1000 meter. Kenyataan dilapangan banyak Mini Market yang tak mengindahkan Peraturan Gubernur maupun Peraturan Walikota (Perwali), bahkan cenderung menabraknya.
“Kami sudah melakukan investigasi dan diketahui terdapat 12 ritel yang benar-benar tak memiliki kelengkapan ijin usaha dan 2 ritel laginya tengah diselidiki lebih dalam lagi. Untuk yang 12 ritel ini sudah kami sampaikan ke pihak Komisi B DPRD juga instansi Indag, namun hingga kini Satpol PP selaku penegak Peraturan Daerah nyatanya masih diam dan enggan membongkar ritel yang jelas-jelas melanggar aturan ini,” ungkapnya.
Demikian juga diungkapkan Ariana, Dewan Pembina APPSI, bahwa ritel bermasalah sudah seharusnya ditutup selain dapat mengganggu kehidupan prekonomian pedagang kecil disekitar usaha ritel juga pedagang tradisional (Pasar). Pemerintah jangan hanya mencari PAD dengan menyampingkan asas pemerataan ekonomi kerakyatan, sebab banyak pedagang kelontong maupun pedagang kecil yang bangkrut setelah usaha ritel itu berdiri (beroperasi-red), didekat lokasi pedagang tersebut.
“Dari sini kami akan langsung ke kantor Perindustrian dan Perdagangan (Indag), setelah itu ke Komisi B DPRD Kota Cirebon. Tujuan kedatangan kami yang kesekian kalinya ini hanya untuk meminta penjelasan dan sikap pemerintah atas apa yang telah kami temukan dilapangan terkait soal ijin usaha ritel yang bermasalah. Jika pemerintah tetap diam, kami kedepan akan melakukan “class action” sebagai bentuk keprihatinan kami atas kondisi ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPESDM Kota Cirebon, DR H Wahyo MPd, sejak awal pihaknya sudah melarang bidang tertentu yang menangani soal perijinan untuk tidak gampang mengeluarkan ijin jika persayaratan lain belum lengkap. “dari awal pihak DPUPESDM sudah melaksanakan aturan dan mekanisme yang ada, jadi soal ini bukan di pihak DPUPESDM melain di instansi lain yang langsung berwenang dalam soal perijinan ritel. Pihak PU sudah menegur jika hingga tiga kali teguran tersebut tak diindahkan terpaksa di police line, kami hanya berkomitmen agar di tahun 2012 ini tak ada lagi yang melanggar perijinan,” tegasnya. (CD/SC)

424 Desa Ikuti Lomba Desa Tingkat Kabupaten Cirebon


Kab. Cirebon, (SC).- Lomba desa yang penilaiannya pada (16/4) di balai Desa Karangsari, diikuti oleh 424 desa se-Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemajuan desa di segala bidang. Sebab kemajuan desa bisa memberikan konstribusi bagi kehidupan ekonomi warga, pendidikan juga kemajuan pembangunan. Sedang penilainnya sangat ditentukan oleh delapan bidang yakni pendidikan, kesehatan, pemerintahan, pembangunan, ekonomi, PKK, BPD dan pertanian.
Kepala Desa Karangsari, Yusup mengatakan, lomba desa ini akan diikuti oleh 424 desa dari 42 kecamatan dan Desa Karangsari ditunjuk untuk mewakili Kecamatan Weru. Lomba desa ini, lanjutnya, akan mewujudkan desa yang aman, cerdas dan berkualitas, sesuai dengan program pemerintah di delapan bidang yang dinilai.
Dijelaskan, terpillihnya Desa Karangsari mewaki1i Kecamatan Weru bukan semata-mata hasil  tunjuk Camat,  tetapi hasi1penilaian dari muspida Kecamatan Weru. Dan penilaian lomba desa ini dihadiri oleh Camat, Koramil, Kapolsek dan pejabat yang lain, juga ditunjukannya produk kerajinan dari Desa Karangsari, sebagai sa1ah satunya adalah bahan tenun yang sejak lama berdiri.
“Dalam menjalankan tugas roda keperintahan desa, tergantung pada peran serta Kepala Desa. Selain itu juga kerja sama dengan para aparatur desa, sehingga bisa mewujudkan pembangunan desa yang berkuaitas dalam segala bidang. Sedang kemajuan di Desa Karangsari semua berkat kerja sama para toko masyarakat aparat desa yang sifatnya gotong-royong,” jelasnya. (Kodim/SC**)

Pelaksanaan UN di SMPN 1 Sukagumiwang Lancar


INDRAMAYU, (SC).- Pendidikan di Kabupaten Indramayu memang tergolong sukses, selain berkat peran Bupati era Yance yang konsen memberikan perhatian lebih, juga karena peran masyarakat Indramayu yang mulai sadar bahwa pendidikan itu penting bagi kemajuan masa depan bangsa. Seperti halnya pelaksanaan Ujian Nasional, bagi sekolah di Kabupaten ini tak banyak menemukan hambatan, contohnya di SMP Negeri I Sukagumiwang, kegiatan UN berjalan lancar.
Kepala Sekolah SMP N I Sukagumiwang, Kec.Sukagumiwang, kab.Indramayu Drs. Samsudin, M.Si, Kamis (19/04) menyebutkan, persiapan sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu. Mereka para siswa terlebih dahulu diberikan banyak latihan termasuk try out. “Alhamdulillah semuanya sudah dilaksanakan dengan baik, mulai dari tenaga guru dan pengawas, termasuki berita acara dan daftar hadir. Semua berjalan lancar,” ucapnya kepada Suara Cirebon.
Dijelaskan sebelum memasuki hari Ujian nasional, di SMP Negeri I Sukagumiwang terlebih dahulu melaksanakan kegiatan istighosah. Tujuannya untuk mempersiapkan mental dan spiritual,  serta kesiapan lainnya. Dalam istighosan ini banyak peserta Ujian Nasional meneteskan air mata ketika seorang Kiyai memberikan tausiyahnya, mungkin para siswa merasa bahwa di UN tahun ini mereka harus menargetkan kelulusan yang gemilang sebagaimana keinginan keluarga dan orang tuanya.  
Menurut Kepala Sekolah, hasil try out pertama lulus 33%, kedua bisa 56% sedang try out ketiga bisa 60%. “Trennya bagus, sehingga pada try out yang ke empat dilaksanakan dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak FKKS. Dan pada try out yang ke empat ini mereka benar-benar dilatih layaknya tengah menghadapi Ujian nasional, mulai dari tempat duduknya, guru pengawasnya, soalnya semuanya mirip seperti tengah melaksanakan UN dan ini bisa membantu siswa nanti pada saat Ujian Nasional yang sebenarnya,” ucapnya
Bagi Drs.Samsudin,M.Si, kelulusan pada Ujian Nasional tahun 2012 diharapkan siswa bisa hadir semua dan tidak tidak ada halangan apapun, termasuk mampu menyelsaikan UN dengan baik dan benar sehingga bisa lulus 100%. “Alhamdulillah semua siswa bisa mengikuti UN dan kita tinggal menunggu hasilnya,” terang Kepsek yang murah senyum ini, sambil menjelaskan jika di SMPN 1 Sukagumiwang juga siswanya banyak meraih prestasi dari berbagai ajang perlombaan, seperti juara 1 voly putra se Wilayah III Cirebon dalam rangka Walikota Cup Tahun 2012. (M.Karmani S/SC**)

Budidaya Burung Puyuh Menjadi Bisnis yang Menjanjikan


INDRAMAYU, (SC).- Bisnis burung puyuh rupanya mulai dilirik masyarakat menjadi bisnis alternaltif yang menjanjikan. Selain memiliki prospek yang baik, bisnis jenis burung ini masih jarang dilakukan oleh para pembisnis burung lainnya.  Seperti Sunita (35), melalui budidaya burung puyuh ini kini hasil binisnya cukup lumayan. Apalagi kata Sunita, kini banyak warga yang gemar mengkonsumsi telur puyuh karena memang memiliki kandungan gizi dan proteinnya yang tinggi dibandingkan telur ayam biasa, “terus terang ini bisa menjhadi bisnis yang menjanjikan, apalagi khususnya diwilayah Indramayu dan Jawa Barat pada umumnya, masih kekurangan stock telur puyuh, dan sejauh ini telor puyuh masih didistribusi dari dari wilayah Blitar, Jawa Timur,” papar Sunita kepada SC, Rabu (18/4).
Menurut Sunita, bisnisnya itu mulai dirintis sejak delapan bulan yang lalu. Ia memilih budidaya burung puyuh ini karena memang bisa menjadi bisnis yang berprospek baik. Apalagi banyak konsumen yang meminati telur puyuh ini terlebih di Jawa Barat masih membutuhkan banyak stock telur  puyuh. Omzet dari bisnis ini pun lumayan menggiurkan , dalam sehari dari 1000 ekor burung puyuh bisa menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp. 75.000,  dalam sebulan sekitar Rp. 2.250.000, dengan investasi per 1000 ekor  Rp. 8.000.000,- ditambah biaya sarana operasi Rp. 1.000.000,-, sehingga dalam sepuluh bulan bisa balik modal.
“Saya dibantu dua orang karyawan, selain memproduksi telur puyuh juga telur puyuh tetas. Sekarang tengah membuka pula konsep beternak bibit burung puyuh, Pengembangan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (pembudidaya), juga untuk cadangan stock untuk masa non-produktif puyuh milikinya. Meski baru bisa mengelola 3000 ekor burung puyuh, saya optimis kedepan bisa dikembangkan lebih banyak lagi hingga mencapai 10.000 ekor, meski masih menggunakan dana pribadi. Untuk itu saya berharap, adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mengalokasikan dana terhadap bisnis ini, karena bagaimanapun bisnis ini juga dalam rangka tercapinya IPM (Indeks Prestasi Manusia) di Kab.Indramayu,” ucap Sunita, warga Blok Tempel RT. 17/05 Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. (Kodim/SC**)

Prestasi SD Bulak Lor 1 Digali dengan Sistem PALEM


INDRAMAYU, (SC).- Komitmen untuk memajukan sekolah meraih berbagai prestasi dan penghargaan merupakan tekad Didin Sahrudin, Kepala Sekolah SD Negeri Bulak Lor 1 Kec.Jatibarang, Kab.Indramayu. Buktinya berbagai program dan kegiatan sekolah terus dikembangkan sehingga usaha dan kreatifitas siswa maupun sekolah semakin tinggi dan maju. Seperti dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler. Dimana siswa di sekolah dasar ini diberikan pelatihan dan keterampilan  seperti kepramukaan, UKS, drum band, kosidah dan kegiatan lainnya.
Untuk itu, ungkap Didin Sahrudin, pihaknya tengah melakukan perubahan paradigma be1ajar dari kewajiban menjadi kebutuhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi kerja dan prestasi be1ajar bagi peserta didik. Dan untuk melaksanakan perubahan paradigma tersebut kini pihak sekolah tengah menerapakan sistem pendidikan bernama PALEM yakni Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Menurut Didin, dalam menerapkan PALEM pihaknya telah me1akukan serta mengadakan pembinaan pada tenaga pendidik secara rutin dan berkala. Adapun tujuan dari kegiatan PALEM  di antaranya mengefektifkan regu kerja kebersihan masing-masing kelas, membiasakan membaca A1-qur’an yakni setiap hari sebelum kegitan be1ajar mengajar dimulai, serta mengadakan kegiatan sho1at Dzuhur bersama. Bahkan pada setiap hari Jum’at, sekolah tengah membudayakan Moto 3S yakni senyum, salam dan sapa.
“Kami mengusulkan bagi yang sudah umur 7-12 tahun segeralah mendaftarkan di SD Negeri Bulak 1  untuk tahun ajaran 2012-2013. Karena visi sekolah kami ingin menciptakan peserta didik menjadi manusia yang mandiri dan bermasyarakat, jujur dalam bertindak, unggul dan berkopetensi, sedang misi sekolah adalah untuk menciptakan proses pendidikan berbasis tematik, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Selain itu, untuk meningkatkan SDM guru dan murid, serta menanggulangi DO,” jelasnya. (Kodim/SC**)

Warga Krangkeng Sambut Hangat Kunjungan Kapolres Indramayu


INDRAMAYU, (SC).- Kunjungan kerja Kapolres Indramayu, AKBP G.Pangarso Rahardi W, di Kec.Krangkeng, Kab.Indramayu, Jum’at (13/4) malam, disambut hangat warga setempat. Kehadiran jajaran kepolisian ini merupakan kunjungan yang ke sebelas kalinya di Kecamatan Krangkeng. Kedatangan Kapolres ini untuk bersilaturrahmi dengan warga agar institusi kepolisian dan rakyat semakin dekat. Selain itu, juga untuk menyampaikan berbagai informasi dan program sekaligus menerima masukan dari masyarakat.
“Sebagai pelayan masyarakat, polisi harus dekat dengan rakyat. Meski saat melaksanakan tugas terkadang di masyarakat muncul image yang salah, mungkin karena kurangnya informasi yang di dapat. Tetapi dengan melalui kunjungan kerja ini diharapkan tidak ada lagi keragu-raguan antara masyarakat dengan polisi, sehingga kita bisa bersama-sama menjaga dan membangun Indramayu lebih kondusif, aman dan maju,” ucap Kaplores Indramayu yang memimpin langsung kunjungan kerja tersebut.
Sementara itu, ditempat acara tampak dihadir Camat Krangkeng yang diwakilkan oleh Sekmat Hasanudin, termasuk pula unsur Muspika, unsur birokrasi maupun instansi, mulai dari tingkat kecamatan hingga sampai ke desa. Kapolres dalam sambutannya menyampaikan  jika kunjungannya di Kecamatan Krangkeng ini merupakan kunjungan kerja yang ke sebelas dan misinya adalah untuk manyampaikan berbagai informasi dan program serta untuk menerima masukan dari masyarakat.
Dijelaskan untuk program perwira kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) menurut Kapolres akan diimpelementasikan kedalam semua lini, diantaranya kelompok pertanian, perdagangan dan unsur lainnya. Hal itu untuk membangun kemitraan dan juga pelayanan terpadu serta bhakti sosial. Bahkan dalam waktu dekat ujarnya, seluruh jajaran Kepolisian Resort Indramayu akan memberikan pelayanan pembuatan/perpanjangan SIM, STNK.
“Kami sangat bangga dengan kinreja kepolisian saat ini, selain banyak melakukan kunjungan kerja keberbagai desa dan kecamatan, jajaran kepolisiana di Indramayu pun semakin dekat dengan masyarakat Indramayu. Mari kita bangun Indramayu ini untuk semakin kondusif, maju, aman, nyaman dan tertib, khususnya di Kecamatan Krangkeng,” pinta Camat Krangkeng yang diwakilkan Sekmatnya, Hasanudin saat menyambut kunjungan kerja Polres Indramayu. (KODIM/SC**)

Ujian Nasional di DTA Bulak Lor Berjalan Lancar


Indramayu, (SC).- Sepanjang pelaksanaan Ujian Nasional, siswa-siwi DTA Al-Islam Bulak Lor, Kec. Jatibarang Kabupaten Indramayu mampu dilaksanakan dengan baik. Sekolah begitu bangga melihat antusiasme para siswa dalam menghadapai UN tahun 2012. “Alhamdulillah pelaksanaan UN 2012 di DTA Bulak Lor tak menemukan sesuatu hambatan apapun, semuanya berjalan lancar,” ujar Kepala Sekolah Nasrudin saat dihubungi Suara Cirebon.
Menurut Kepala Sekolah, pihaknya telah memberikan bekal untuk menghadapi  UN dengan melakukan pengayaan mata pelajaran yang akan diujikan. Langkah tersebut sudah dilakukan  pihak sekolah sejak Oktober 2011 lalu. Adapun mata pelajaran yang ditekankan pihak sekolah di antaranya bacaan Al Qur’an, Fiqih, Kitab Sufinah, Akidah Aklaq. “Pihak sekolah telah melaksanakan pengayaan kepada semua siswa  kelas 6 agar mereka mendapatkan nilai yang baik dalam menempuh UN nanti,” ujar Nasrudin.
Dijelaskan, Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Al Islam Bulak Lor sudah siap menghadapi UN tahun ini, untuk itu kepada orang tua wali murid agar terus memberikan motivasi kepada anaknya agar selalu bersemangat dalam menuntut ilmu di sekolah. Selain itu, Nasrudin juga berharap tahun ini para murid didiknya bisa lulus 100% seperti tahun–tahun sebelumnya. “Kami berharap semoga tahun ini murid kami lulus semuanya. Sehingga mereka bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” ungkapnya lagi. (Kodim/SC**)

Peringatan Ultah PT. Rahayu Jaya Pratama Gelar Kegiatan Sosial dan Santuni 25 Anak Yatim


Kab. Cirebon, (SC).- Di hari peringatan ulang tahunnya yang ke 2 tahun, PT. Rahayu Jaya Pratama menyantuni  25 anak yatim serta 7 anak lainnya di sunat massal. Kegiatan ini terungkap bersamaan dengan persemian kantor induk PT. Rahayu Jaya Pratama, Minggu (22/4) kemarin. Tak hanya itu, kegiatan tausyiah pun ikut meramaikan kegiatan tersebut. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Cabang BTN Cirebon beserta jajaran, rekan seprofesi para pengembang property seperti Gunadi selaku Dirut PT.Tri Manunggal Utama, Gunawan pemilik Palm Asri dan Yatsawi Dirut Roro Cantik Group.
“Peringatan ulang tahun ke 2 dan peresmian kantor Induk PT. Rahayu Jaya Pratama ini kami isi dengan sunatan masal yang diikuti sebanyak 7 anak, tausyiah dan santunan kepada 25 anak yatim yang berasal dari panti asuhan Ar Rahman. Untuk para tamu undangan kami menggelar hiburan ogan tunggal,” ujar Direktur Utama PT. Rahayu Jaya Pratama, Sugeng Fitriaji, SE. kepada Suara Cirebon.
Sugeng menjelaskan bahwa semua rangkaian kegiatan tersebut merupakan ungkapan rasa syukur atas ridho Allah yang telah memberikan kemudahan dan kenikmatan yang tiada terkira. Pasalnya, dalam kurun waktu yang relatif singkat, PT. Rahayu Jaya Pratama yang bergerak dalam bidang pengembang perumahan berhasil mengembangkan bisnisnya.
“Dalam kurun 2 tahun ini kami PT. Rahayu Jaya Pratama berhasil mengembangkan 5 lokasi perumahan yaitu di Watu Belah, Sindang Jawa, Depok, Kalijaga dan Arjawinangun. Selain itu, kami juga mempunyai rencana untuk ekspansi ke Cikarang Bekasi,” ucapnya.
Sugeng berharap dengan peringatan ulang tahun ke 2 dan peresmian kantor induk PT. Rahayu Jaya Pratama ini dapat meningkatkan semangat kerja para staf dan karyawan. “Semoga  rekan-rekan di PT. Rahayu Jaya Permana dapat lebih giat dan semangat lagi dalam berkarya,” pungkasnya. (Susilowati/SC*)

Masyarakat Harapkan Peningkatan Pelayanan atas Kenaikan Gaji PNS


CIREBON, (SC).-Pada 6 Februari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah soal Perubahan gaji Pegawai Negeri Sipil, dalam PP bernomer  15 tahun 2012 dikatakan kenaikan gaji PNS berlaku sejak 1 Januari 2012 dan pada penjelasan PP itu disebutkan kenaikan gaji tersebut dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kesejahteraan PNS. berdasarkan informasi yang dihimpun SC, bahwa PP yang baru itu menyebutkan kini gaji pokok terendah seorang PNS sebelum Remunerasi adalah Rp 1.260.000 untuk golongan 1a dengan masa kerja 0 tahun, gaji tersebut diluar tunjangan yang besarnya untuk Istri/Suami 10% dari gaji pokok, tunjangan pangan sebesar sebesar nilai beras per 10 Kg/orang tunjangan Jabatan untuk Pejabat Struktural maupun Fungsional,dan tunjangan Umum untuk yang tidak memegang jabatan struktural dan fungsional.
Berikut ini Data gaji PNS sesuai dengan golongannya yang berhasil dihimpun SC, PNS Golongan IIIa dengan masa kerja 0 tahun dengan gaji pokoknya sebesar Rp.2.046.100,- yang sebelumnya Rp 1.902.300,- dan tertinggi IIId dengan masa kerjaa 32 tahun adalah Rp 3.742.300,- yang sebelumnya Rp 3.332.000,-,sedangkan PNS Golongan IVa dengan masa Kerja 0 tahun adalah Rp 2.436.100,- yang sebelumnya dengan gaji Rp 2.245.000,- sedangkan tertinggi untuk golongan IVe dengan masa kerja 32 tahun adalah Rp 4.608.700,- yang sebelumnya mendapatkan gaji Rp 4.100.000,-,atas kenaikan gaji PNS tersebut banyak kalangan masyarakat berharap penuh atas meningkatnya Pelayanan yang dilakukan leh PNS terhadap masyarakat.
Pengamat Pemerintahan kota Cirebon, Ir. H.Joko Hadiatmo mengatakan”Adanya kenaikan gaji PNS haruslah dibarengi dengan kenaikan Pelayanan terhadap masyarakat,karena selama ini masyarakat banyak yang mengeluhkan adanya pelayanan yang kurang memuaskan dari berbagai Dinas atau Kantor Pelayanan,hal ini haruslah segera dilakukan perubahan,pemerintah sendiri menaikan gaji PNS dalam rangka mensejahterakan PNS dan juga mendorong peningkatan Pelayanan yang lebih baik,” katanya kepada SC, Kamis (19/4).
Menurut Joko Kenaikan gaji PNS harus dibarengi juga penerapan Disiplin PNS, hal ini karena masih ada PNS yang terlambat masuk Kantor dan bermalas-malasan, bahkan terkadang masih ditemui oknum PNS yang sengaja bolos Kerja hanya karena sesuatu hal yang tidak penting, seperti diberitakan pada media-media baik lokal maupun Nasional, banyak seorang oknum PNS masih sering ditemui di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat hiburan lainnya pada saat jam Kerja,ini jelas akan mencoreng upaya pemerintah untuk menerapkan Disiplin terhadap PNS, saya berharap untuk kenaikan gaji PNS kali ini dapat mengubah apa yang tidak baik pada prilaku PNS baik di Kota Cirebon maupun diseluruh Negara Indonesia yang tercinta ini. (CD/SC)

TKQ/TPQ Sunah Rosul, Sekolah Berbasis Agama


CIREBON, (SC).-
Pendidikan Agama memang bisa menjadi benteng bagi seseorang. Karena  pendidikan Agama mampu mengantispasi bahkan memiliah dan memilih perbuatan yang baik dan buruk. Apalagi jika pendidikan agama itu diberikan sejak dini, tentu ini bisa menjadi kepribadian yang mandiri dan berakhlakul karimah.  Inilah yang kini dilakukan pihak sekolah TKQ/TPQ Sunah Rosul kepada siswa-siswinya. TK yang berbasis agama ini, mampu membawa 50 siswanya menjadi siswa sisiwi yang berprestasi dan berakhlakul karimah.
TKQ/TPQ Sunah Rosul sendiri kini beralamat di Blok Pilang Sari Tengah, Kec.Kedawung, Kab.Cirebon. “bagaimanapun kami akan berusaha untuk mewujudkan visi sekolah, agar  siswa menjadi anak yang berakhlak mulia, terutama dalam kehidupan sehari-phari mereka nanti. Selain itu, sekolah juga berusaha untuk menerapkan  dan menciptakan generasi pelangsung isi masjid, inilah harapan kami,” ucap kepala sekolah, Hj. Syacimi kepada SC, Minggu (22/04).
Dijelaskan, saat ini TKQ/TPQ Sunah Rosul memiliki jumlah guru 3 orang, yakni 1 orang PNS dan 2 orang lainnya masih berstatus honorer. Selain itu, TKQ/TPQ Sunah Rosul telah melaksanakan program Rencana Kerja Harian (RKH), dan juga tengah melaksanakan Rencana Kerja Mingguan (RKM), sedangkan program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini adalah Program Semester (Promes). (Susi AS/SC**)

Kedisiplinan Siswa SMKN I Mundu, Bisa Menjadi Contoh Sekolah Lain


CIREBON, (SC).- Sebagai Sekolah Menengah Kejuruan yang sangat mengutamakan perikanan lautnya, SMK N 1 Mundu yang beralamat di Jl. Kalijaga Mundu pesisir No. 01 Cirebon membuka kesempatan bagi para alumninya untuk mendapatkan kesempatan kerja hingga ke luar negeri, salah satunya adalah Jepang. Namun, untuk mencapai hal tersebut tentunya harus dilakukan dengan persiapan yang matang, karenanya pada setiap awal periode, para calon taruna digembleng Latihan Dasar Disiplin Korps (LDDK), agar para taruna terbiasa dengan aturan dan sikap disiplin yang diterapkan di negara-negara lain.
Namun seiring berjalannya waktu, penerapan disiplin sedikit demi sedikit semakin terkikis, seperti yang dikeluhkan oleh Efendi ketika ditemui Suara Cirebon pada (21/04) kemarin, salah satu mantan senior di SMK N 1 Mundu tersebut menuturkan bahwa LDDK tidak sedisiplin seperti ketika ia menempuh pendidikkan dulu bersama teman-temannya sesama alumni, diantaranya yaitu Samsudin, Etik Lis Andiyani, Kusnaenah dan Gumilar. “Kami sangat prihatin, karena LDDK angkatan sekarang tidak sedisiplin angkatan kami,” keluhnya.
Mantan-mantan taruna menghimbau kepada para junior dan para pembimbingnya agar lebih meningkatkan mutu kedisiplinan, mengingat salah satu target pelayaran adalah ke Jepang yang sangat mengutamakan mutu kedisiplinan.  Alumni angkatan tahun 1991 tersebut telah berlayar ke Jepang bersama teman-teman seperjuangan lainnya, oleh karena itu ia sangat tahu persis situasi dan keadaan pelayaran di sana, para alumni taruna tersebut pun mengajak dan menyarankan akan peningkatan kedisiplinan LDDK. “Di Jepang yang sangat super disiplin, dibutuhkan pelayar-pelayar yang super tangguh dan disiplin pula,” jelasnya. (Susilowati/SC*)

PAUD Nurviaryst Butuh Sarana Belajar


Kab. Cirebon, (SC).-  Pemerintah daerah (Pemkab) dan Depag seharusnya memberikan perhatian lebih kepada pendidikan produktif di usia dini. Seperti bagi Pendidikan Anak Usia Dini Nurviaryst yang berada di Blok Padusan, RT07/02, Desa Halimpu, Kec.Beber, Kabupaten Cirebon. Sekolah yang diresmikan dan berdiri tahun 2009 ini, hingga kini belum memiliki gedung atau sarana belajar sendiri dan selama itu belajar di gedung Madrasah Diniyah milik orang lain.
Meski tak memiliki gedung sendiri, prestasi siswa siswi PAUD Nurviaryst tak bisa diragukan lagi. Juara diberbagai perlombaan pun disabetnya termasuk lomba mewarnai gambar, PUAD Nurviaryst meraih juara I tingkat desa pada tahun 2012 (putra). Padahal siswa siswi yang bersekolah di PAUD Nurviaryst ini kebanayakan berasal dari kalangan ekonomi yang pas pasan.
Kepala Sekolah PAUD Nurviaryst, Eka Yulianti berharap, pemerintah daerah dan kantor kementrian agama kab.Cirebon bisa memperhatikan kondisi ini. Selain butuh sarana gedung untuk kenyamanan belajar siswa, juga perhatian dalam bentuk lainnya. “sejak tahun 2009 kami belajar di sekolah milik orang lain. Tetapi keadaan ini tak membuat siswa-siswi malas dalam belajar, mereka justru semakin bersemangat, Alhamdulillah berbagai prestasi pun banyak diraih siswa siswi PAUD Nurviaryst,” ungkapnya kepada Suara Cirebon.  
Menurut Eka Yulianti, sekalipun jumlah siswa di PAUD Nurviaryst hanya sebanyak 20 anak, tak mengurangi rasa kecintaan dan semangat mengajar para guru di PAUD Nurviaryst. Mereka para guru disini benar-benar memberikan perhatiannya dalam mengajar, sehingga siswa siswi di PAUD Nurviaryst mampu bersaing dengan PAUD lainnya.
“Ya, para guru disini sangat bersemangat dalam memajukan pendidikan, mereka adalah Riana, Dewi dan Nimade Suryani. Alhamdulillah berkat mereka pendidikan di PAUD Nurviaryst tak kalah prestasinya dengan PAUD lainnya. Sebagaimana visi sekolah untuk menyiapkan anak didik menjadi teguh, sehat, cerdas, ceria dengan misi menyiapkan anak agar dapat mandiri, disiplin, sopan santun, terampil dalam segala bidang untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya,” ucapnya. (A. Syahtori/SC**)

TK Al-Fajr Menggunakan Pola Pembelajaran CTL


Kab. Cirebon, (SC).- Selain diperkaya dengan kurikulum Pendidikan Nasional, TK Al Fajr juga menggunakan pola pembelajaran pada CTL ( Contextual, Teaching, Learning). Keunggulan pola ini, siswa akan semakin cerdas, terampil dan mandiri. Bahkan pola ini bisa memajukan pendidikan dalam meraih berbagai prestasi siswa.  “bagi TK Al Fajr, kurikulum yang dimodifikasi dan diperkaya dengan pola pembelajaran TCL merupakan terobosan baru dan bisa memberikan kemajuan sekolah maupun prestasi siswa,” ujar Uti Maryati, Kepala sekolah TK Al Fajr yang beralamat di Desa Pamengkang, Kec.Mundu, Blok Pon 05/05, Kab.Cirebon.
Di sekolah ini, siswa juga dibekali dengan berbagai kegiatan ektrakulikuler seperti seni tari dan mewarnai. Sedang prestasi yang pernah disabet siswa siswi sekolah ini, diantaranya juara I lomba mewarnai gambar, tingkat Kabupaten Cirebon pada tahun 2010-2011 dan juara III lomba senam tingkat kabupaten pada acara Hardiknas tahun 2007-2008, termasuk berbagai piala kejuaraan lainnya.
Menurut Uti Maryati, pihaknya tengah melakukan berbagai terobosan bagi terlaksananya visi, misi sekolah. Tujuannya untuk menciptakan anak didik yang beriman, bertaqwa, cerdas, berkualitas, dan matang dalam bertindak mandiri. Selain itu, sekolah juga memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui transformasi nilai-nilai keagamaan. “ya semuanya hanya untuk kemajuan sekolah, untuk itu kami harapkan dorongan pemerintah dan masyarakat Kabupaten agar TK Al Fajr menjadi sekolah unggulan dan harapan bersama,” ucap Uti Maryati yang juga menjelaskan di sekolah ini memiliki 20 siswa dengan 2 guru. (A. Syahtori/SC**)

R.A Muslimat Sekolah Mengasah Kecerdasan


Kab. Cirebon, (SC).- Siswa yang bersekolah di lembaga ini, selain diberikan berbagai keterampilan juga pengetahuan lainnya. Tujuan sekolah agar anak bisa cerdas, taqwa, terampil, mandiri dan kreatif. Sehingga sekolah harus mengembangkan bakat dan potensi anak didiknya, baik fisik motorik, intelektual, emosi maupun spiritualnya. Inilah visi misi sekolah yang kurikulumnya tetap mengacu pada kurikulum Depag, dan sejak awal didirikan R.A Muslimat tetap konsisten menjalankannya.
“Tujuan didirikan sekolah ini untuk mewujudkan visi misi sekolah. Tujuannya adalah agar terwujudnya anak di usia dini yang sehat, cerdas, terampil dan Islami. Dan kami tetap bertekad untuk bisa melahirkan anak didik yang siap, cerdas dan sukses di masa mendatang. Untuk itu, mohon dukungan masyarakat dan Pemerintah Daerah agar lulusan RA Muslimat menjadi anak-anak yang sukses dan maju di masa yang akan datang,” jelas Siti Susilawati kepada Suara Cirebon, Senin (16/04).     
Selain itu, RA Muslimat juga kerap mampu melahirkan siswa siswi berprestasi, baik di bidang calistung maupun hafalan surat surat pendek. Sekolah yang berada di Desa Sedong kidul, Kec. Sedong, Kab. Cirebon ini, sejak berdiri dan diresmikan tahun 2004 kini telah terakreditasi B. Lokasinya pun sangat strategis, termasuk sekolah yang memiliki berbagai kelengkapan belajar dan bermain. Pasti para siswa siswi disini pun merasa nyaman karena memang alat bermainnya lengkap  dan lingkungannya begitu asri.
Di sekolah ini hampir setiap Minggunya diadakan praktek ibadah, terutama di hari Jum’at, siswa diberikan latihan shalat dan berwudlu. Besoknya diadakan Sabtu Ceria melalui kegiatan olah raga seperti senam irama, senam anak sholeh dan cerdas ceria. Maka tak heran jika pada berbagai event, ajang bergengsi, RA Muslimat selalu banyak menuai prestasi, seperti juara 3 doa-doa harian, juara 1 (putri), serta juara 2 pada lomba tari daerah tingkat Kecamatan pada tahun 2012.
Untuk itu, ungkap Kepala Sekolah RA Muslimat, anak-anak disni semuanya harus berprestasi, seperti  Anindy P. sudah bisa membaca dan menghafal doa-doa pendek, putra dari orang tua bernama  Atik Rahmawati. Sedangkan Mirna Salsa Putri, kini telah menguasai doa doa harian, putridari ibu Nunung Nuryani. Selain itu juga Moh.Mahardika yang pandai mewarnai, putra dari Nining Yulianingsih, kemudiana Eva Widiya yang pandai berhitung, putrid dari Mulyati. Sedang Dea Elya Rahmah selain pandai membaca dan menulis, juga pandai berhitung (Calistung). Dea Elya Rahmah merupakan putrid dari Siti Nurlaela.
“Alhamdulillh dukungan masyarakat begitu tinggi terhadap pendidikasn RA Muslimat, meski demikian kami tetap membutuhkan doa dan dukungan lainnya, agar ke depan bisa lebih maju  lagi serta bertambah jumlah anak didiknya, dengan tetap untuk  meningkatkan mutu pendidikkan. Tanggapan masyarakat pun begitu besar, ujar Siti Susilawati didampingi para guru setempat, seperti Nurhidayah,S.Pd. I, Siti Ros, S.Pd. I, Rokhimi, A.Md, serta Mumun Siti Muntafi’ah, A.Md. (Syatori/SC**)

R. A Ibnu Bathutah “Disiplin Terus Memotivasi Prestasi Anak Didik,”


Kab. Cirebon, (SC).-  Dengan berusaha mencapai  visinya yaitu untuk mencetak anak didik yang kreatif, ceria dan berprestasi. R. A Ibnu Bathutah yang beralamat di Desa Pengarengan, Kec. Pangenan, Kab. Cirebon ini menerapkan misi-misi yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang disiplin dan mandiri, serta mencerdaskan dan membentuk karakter anak didik yang berakhlaqul karimah.
Raudhlatul Athfal tersebut berdiri dan diresmikan  pada tahun 2000, juga telah lulus penilaian dengan predikat akreditasi B. Sedangkan jumlah guru pengajar sendiri ada  7 orang yaitu Umi Salamah, S.Pd.I, Muanah, Otini, Siti Fatimah, S.Pd.I, Isyati, Masiroh Nurlaelah dan Uswatun Khasanah sebagai Kepala Sekolah.
Ketika ditemui Suara Cirebon pada Sabtu (14/04), Uswatun menjelaskan bahwa dengan mengacu pada kurikulum Kemenag, ia dan rekan-rekan guru lainnya berusaha untuk terus memberikan pendidikkan yang terbaik bagi anak didiknya.
“Disamping  menerapkan Sistem Belajar Mengajar yang mengacu pada kurikulum Kemenag, kami pun mengadakan berbagai kegiatan positif seperti melakukan kunjungan ke Kantor Pos Giro, Batik Trusmi, Toko Buku Gramedia Grage, Keraton Kesepuhan, Stasiun Kejaksaan, dan Pelabuhan Cirebon,” jelasnya.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di RA. tersebut mencakup aspek-aspek ibadah, di antaranya melakukan praktek ibadah setiap satu minggu sekali yaitu pada hari sabtu, praktek sholat dan wudhu yang dilaksanakan satu bulan sekali. Selain itu, diadakan juga olahraga rutin setiap satu minggu sekali.
Dengan usaha yang maksimal, akhirnya anak didik R. A Ibnu Bathutah telah mengukir banyak prestasi yang cukup membanggakan bagi guru maupu para orang tua muridnya, yaitu prestasi di berbagai perlombaan, diantaranya pernah menjuarai lomba Tari Nusantara tingkat Kecamatan dengan putra-putrinya yang meraih juara I di Astana Japura sebagai Pengurus cabang pada tahun 2010,  juara II Lomba Tahfidz Qur’an tingkat kecamatan dengan bertempat di cabangnya yaitu di Astana Japura pada tahun 2010, juara I lomba Kreatifitas PC IGRA Pangenan tingkat kecamatan pada tahun 2010, dan juara I lomba Mars R. A tingkat kecamatan bertempat di Astana Japura pada tahun 2009.
Sedangkan prestasi lainnya yang dicapai yaitu juara I lomba mewarnai gambar tingkat kecamatan pada tahun 2010, juara II lomba mewarnai gambar dalam rangka HUT KHB Cirebon tingkat kecamatan yang bertempat di Pangenan pada tahun 2010, juara III lomba mewarnai dalam rangka kegiatan KKN Mandiri  Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2010, dan juara harapan lomba mewarnai yang diadakan Hufagrip pada tahun 2006.
“Kami terus memprioritaskan sikap disiplin, dan terus berusaha menanamkannya baik pada anak didik maupun pada guru pengajarnya sendiri,” ungkapnya.
Karena disiplin pula anak didik  R.A. Ibnu Bathutah sangat termotivasi untuk berprestasi, anak-anak berprestasi yang namanya terukir di hati para guru pengajarnya, dan mengharumkan nama R. A Ibnu Bathutah tersebut ialah Rosi Ramadhani, yang menguasai semua bidang, dengan orang tua bernama Eka, sedangkan putri dari Masiah yaitu Yuli Alifah sangat mahir mewarnai, putra dari Hindun pun yang bernama Ahmad Palikh Ramdani telah menguasai seluruh materi pelajaran dan pandai membaca al qur’an, sedangkan putri dari Nini yaitu Nur Khasanah sangat menguasai bahasa dan sangatlah bersikap mandiri, dan putra dari Sumi yaitu Moh. Umai Rizqi sudah menguasai hafalan doa-doa pendek.
Meski banyaknya prestasi yang telah diraih, R. A Ibnu Bathutah tergolong R. A yang masih sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah, terkait dengan minimnya dana baik untuk segi sarana maupun prasarananya.
“Kami berharap untuk ke depannya akan ada pertambahan jumlah murid dan peningkatan mutu pendidikan,” harapnya. (A. Syatori/SC*)

Sudah Rusak Parah, Padam Pula PJU nya Jalan Tohiti Hampir Renggut Nyawa Warga



Kab. Cirebon, (SC).-
Bagi warga yang melalui jalan ini, hendaknya berhati-hati. Selain jalannya rusak parah, penerangan di jalan inipun mati total. Kondisi ini sudah lama dibiarkan hingga hampir merenggut nyawa seseorang. Meski tidak sampai meninggal dunia, namun pengendara motor roda dua yang tergelincir akibat jalan yang bergelombang itu tetap babak belur dengan beberapa luka di tubuhnya.
Kejadian ini sangat disesalkan warga setempat, terlebih Pemerintah Kabupaten Cirebon seolah tutup mata. Padahal, pihak Desa sudah lama mengusulkan agar jalan tersebut segera diperbaiki, namun hingga kini masih tetap dibiarkan. Apalagi anggota DPRD yang pernah berjanji akan membantu memperbaiki jalan tersebut, kenyataannya Wakil Rakyat hanya bisa janji tanpa bisa membuktikanya.
“Ah semuanya hanya bisa ngomong tanpa bukti. Mana janji yang pernah diucapkan itu, apalagi Pemkab hanya bisa menonton tanpa berbuat apa-apa, padahal sudah banyak warga yang babak belur akibat padamnya penerangan dan rusaknya jalan tersebut,” ucap warga kesal melihat DPRD dan Pemkab tak segera merealisasikan usulan desa tersebut.
Kekesalan warga ini cukup beralasan, selain jalan tersebut merupakan penghubung ke Desa Tegalwangi, Kec.Weru dengan Desa Bode Lor, Kec.Plumbon, juga sebagai jalan yang bisa membantu kelancaran bagi dua desa di bidang ekonomi, bisnis maupun pendidikan. Apalagi hamipr terlihat sejumlah pejabat Pemkab dan anggota DPRD yang melintasi jalan ini, namun tak tersentuh sedikitpun atas kondisi jalan yang rusak parah ini.  
“Kurang lebih 10 tahun lamanya Jl. Tohidin tidak pernah tersentuh PU Kabupaten Cirebon. Jalan yang telah lama rusak ini juga tidak ada penerangannya, padahal sebagai jalan alternatif  yang menghubungkan Desa Tegalwangi ke desa lainnya,” ucap Rokib, ketua RW.1 Desa Tegalwangi, kepada Suara Cirebon.
Demikian juga dinyatakan Kuwu Desa Tegalwangi yang baru beberapa bulan terpilih di desa ini bahwa tergelincirnya pengendara motor roda dua warga asal Desa Karangsari, Kecamatan Weru pada beberapa waktu lalu memang benar, dan sepanjang Jalan Tohidin kondisinya  rusak parah, ini sangat memprihatinkan, karena belum juga diperbaiki.
“Padahal  saya telah berusaha dan akan terus berusaha untuk dapat menyelesaikan keluhan warga. Saya meminta dan beharap kepada wakil rakyat (DPRD-red) dan instansi terkait untuk segera merealisasikan proposal yang telah dikirimkan, agar warga Desa Tegalwangi dapat melaksanakan aktifitasnya dengan aman dan nyaman,” ucapnya. (01/SC**)

Pembangunan Bendung Karet Waledan Berikan banyak Manfaat bagi Masyarakat Setempat


CIREBON, (SC).-
Sungai jangan dianggap ancaman tetapi sebagai peluang yang harus dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat disekitar bantaran sungai atau tanggul sungai, meski membutuhkan modal dan investasi. Sungai termasuk aset bukan tantangan, memang kalau tidak dapat mengelola keberadaan sungai jelas mendapat ancaman karena dihantam banjir maupun terguras oleh abrasi. Sungai menjadi potensi atau menjadi manfaat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri memiliki banyak sungai besar maupun anak-anak sungai yang bermuara dari hulu ke hilir  yang bisa dimanfaatkan ataupun dikelola menjadi potensi ekonomi daerah.
Menurut Ir. H. Bebi Hendrawibawa, MT. selaku Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) khususnya terkait dengan Pembangunan Bendung Karet Kabupaten Indramayu yang tengah berjalan atau memasuki tahun ke 2 yang dibiayai dari sumber dana APBN Tahun  2011, tahun 2012 dan tahun 2013 (multi years-red) sebesar Rp 103.307.000.000,- Dengan lingkup pekerjaan pondasi, rumah pompa, bak kontrol, filtrasi, jembatan penyeberangan, revetment, jalan inspeksi, karet bendung karet dan mekanikal, pintu pembilas. Proyek ini diperkirakan selesai dan bisa dioperasikan tahun 2013. Seperti diketahui kebutuhan air baku semakin lama semakin meningkat, sementara ketersediaan air semakin terbatas, ujarnya kepada Suara Cirebon.
Ditambahkan Bebi, dalam rangka peningkatan kebutuhan air itu sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, fasilitas pemukiman dan kebutuhan air irigasi. “Hal ini semakin terasa apabila musim kemarau tiba, Bendung Karet Waledan itu sangat strategis untuk mengatasi persoalan-persoalan baik kekeringan maupun banjir,” tegasnya.
Masih menurut Bebi, fungsi utama bendung karet adalah pemanfaatan alur sungai sebagai penampungan air memanjang pada musim kemarau, tanpa menyebabkan dampak banjir pada musim hujan. Hal ini tercapai karena pada musim kemarau bendung karet dikembangkan/ditutup dan pada musim hujan di kempiskan/dibuka. Jika bendung karet tersebut terletak didaerah pesisir yang terpengaruh oleh intrusi air laut yang asin, maka fungsinya akan bertambah yaitu sebagai pencegah masuknya air asin ke hulu.
Sedangkan tujuannya untuk penyediaan air baku untuk keperluan sehari-hari bagi penduduk sekitarnya, perikanan ,pertanian,peternakan, terutama untuk air minum, air baku domestik. Karena disana kalau musim kemarau pengambilan airnya dari sungai rambatan, karena air laut masuk, setelah ada bendung karet nanti air laut tidak bisa masuk karena ada karet tersebut dampak sumur air tanah menjadi bagus. Selain itu dapat mencegah instrusi air laut di daerah sekitarnya pada pertanian produktif, pemukiman terutama di musim kemarau sehingga dapat memperbaiki lingkungan hidup di daerah tersebut. Juga menyediakan air irigasi pedesaan seluas lebih kurang 700 ha untuk sawah dan sekitarnya. Yang lebihpenting lagi terutama Pengendalian banjir dan menambah kesejahteraan masyarakat desa tersebut,” papar Bebi. (Handi SC/)

Masyarakat Palir Bangga Miliki Sarana Keagamaan


Kab. Cirebon, (SC).- Warga di Blok I, Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon bangga dengan dibangunnya sarana Ibadah (Mushola) yang sejak lama dinantikan. Pasalnya, di Desa Palir sebelumnya hanya memiliki satu sarana ibadah yakni Masjid yang letaknya jauh dari pemukiman warga di Blok I.
“Sekalipun dibangun di atas tanah bengkok dengan luasa 20x20 m2, Mushola ini sangat bermanfaat sebagai sarana keagamaan dan ibadah lainya bagi warga di Blok I,” jelas Kuwu Desa Palir, Minggu (22/04) kepada Suara Cirebon.
Menurut Kuwu sebelum dibangunnya mushola tersebut, pihaknya terus berupaya agar sarana ibadah warga tersebut bisa didirikan. Kuatnya keinginan ini karena memang warga setempat sudah menghendaki agar di blok I, Desa palir, juga bisa dibangunnya sarana bagi   peribadatan warga. “Alhamdulillah berkat donator tetap dari H.Usman dan H.Parta, Mushola di Blok I, Desa palir, bisa terbangun. Semoga amal kedua donator ini mendapatkan pahala setimpal dari Allah SWT,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa H.Usman maupun H.Parta sendiri merupakan warga Desa palir yang peduli terhadap kemajuan desanya. Kedua donator ini kerap banyak membantu warga, seperti juga  dibangunnya sarana peribadatan warga. Meski demikian lanjutnya, untuk membayar tukangnya melalui gotong royong warga. “Warga disini sangat mendukung terhadap kegiatan keagamaan termasuk program-program desa,” terangnya.
Sementara itu, salah satu warga di Desa palir menyatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada Kuwu Desa Palir yang telah berjuang terbangunnya Mushola ini. Terutama buat H.Usman dan H. Parta donator tetap pada pembangunan Mushola tersebut. “Mudah-mudahan dengan adanya mushola ini kegiatan keagamaan warga semakin meningkat. Karena posisinya berada di tengah kepadatan warga, sehingga warga tak jauh lagi jika ingin melakukan kegiatan keagamaan maupun ibadah lainya,” aku warga yang enggan menyebutkan jati dirinya.
Sebagai pengusaha sukses, H.Usman memiliki sifat yang terpuji, tidak sombong dan angkuh kepada warga lainnya. Ia mudah bergaul dan tak pernah membedakan antara satu dan lainnya. Ditengah warga, sosok H.Usman sangat disegani dan dihormati, bahkan H.Usman banyak dicintai karena kedermawaannya dan sifat-sifat familiernya. Sebagai warga Desa Megu Gede H.Usman merupakan donator yang menyediakan kebutuhan material dalam membangun Musholah di pemukiman yang jauh dari masjid yang berada di Desa Palir, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. “Saya melakukan ini karena sudah menjadi kewajiban saya sebagai orang muslim, yang harus membantu sesama muslim, terutama untuk tempat ibadah.” ucapnya. (MI/SC*)

Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Butuh Perhatian Pemerintah Belum Miliki Gedung, 160 Siswa Belajar Seadanya


Kab. Cirebon, (SC).-
Keceriaan siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah (DTA), di Desa Sendang, Kecamatan Sumber, Kab.Cirebon, rupanya menjadi obat penawar bagi kesedihan para guru setempat. Bagaimana tidak, selama hampir lima tahun lebih DTA Sendang masih belum memiliki gedung atau ruang belajar sendiri. Setiap harinya mereka pun harus belajar dengna menumpang di SDN 1 Sendang. Rasanya tak nyaman belajar bukan di gedung milik sendiri, apalagi jumlah siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang sudah mencapai 160 siswa, jumlah yang sangat fantastis bagi sekolah setingkat DTA.
Layaknya siswa sekolah lainnya, siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang ini tetap semangat untuk belajar. Sekalipun harus terlebih dahulu menunggu kepulangan siswa SDN 1 Sendang, karena memang jam belajar para siswa tersebut sekitar pukul 14.00 wib. Meski kondisi ini berlangsung hingga lima tahun lebih, tak membuat para guru dan siswa patah semangat untuk belajar. Tak heran berbagai prestasi pun mampu diraihnya dari berbagai perlombaan, baik akademik (pengetahuan-red) maupun lomba hafalan juga keterampilan.
Jumlah 160 siswa sebetulnya sudah cukup menjadi bukti, jika masyarakat setempat sangat merespon terhadap keberadaan Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah (DTA) Sendang. Apalagi segudang prestasi sudah diraihnya. Namun bagaimana dengan sikap Pemerintah daerah setempat, masihkah belum cukup bagi Pemerintah Kab.Cirebon, pejabat di Kantor Kementrian Agama Kab.Cirebon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terketuk melihat semangat para siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah tersebut untuk tetap bisa bersekolah, sekalipun mereka harus mempergunakan gedung atau ruang belajar milik sekolah lain.
Drs. Opik, Kepala Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang saat dihubungi Suara Cirebon berharap, Pemkab maupun Kantor Kementrian Agama bisa memberikan perhatian terhadap sekolah ini. Mengingat hampir setiap tahunnya jumlah siswa di sekolah DTA Sendang terus bertambah. Paling tidak bisa dibangunnya sarana pendidikan agar siswa siswi disini merasa nyaman dalam belajar, karena mereka juga adalah anak bangsa yang harus diperhatikan dan mendapatkan pendidikan yang layak.
“Sudah lima tahun kami belajar di sekolah milik orang lain, karena memang kami belum memiliki gedung sendiri. Tapi mereka tetap semangat untuk bersekolah, kondisi ini juga tak membuat siswa bermalas-malasan, justru mereka semakin bersemangat dan Alhamdulillah  berbagai prestasi pun banyak diraih siswa-siswi disini. Untuk itu patut kiranya kami ucapkan banyak terima kasih kepada para guru yang telah banyak membimbing dalam proses belajar mengajar di sekolah, terima ksih pula untuk masyarakat yang telah mendukung pendidikan di sekolah DTA Sendang ini, bahkan terima ksih yang setinggi-tingginya untuk kepala sekolah dan para guru di SDN 1 Sendang yang telah membolehkan siswa siswi DTA Sendang belajar di gedung tersebut. Mereka semualah yang telah mendorong dan memajukan prestasi siswa DTA Sendang,” ucap Kepala Sekolah bernada sedih. (MI/CD/SC)

Sejarah Desa Suci Merupakan Tempat Penyucian Diri


Kab. Cirebon, (SC).- Semula Desa Suci merupakan tempat penyucian diri, namun sejarahnya diangkat dari Pangeran Suci Manah. Hingga kini Desa Suci terkenal sebagai tempat penyucian diri atau untuk membersihkan dari kesalahan yang melanggar agama. Sejarah itu lahir sekitar abad ke 16, sedang kepemerintahannya dari abad ke 16 sampai 18, Desa Suci dijabat sekitar 12 kuwu termasuk Kuwu Roba.
Menurut Kuwu Desa Suci, Roba, kini pekerjaan masyarakat di desa ini lebih banyak kaum buruh pabriknya, jumlahnya hampir 80%, sedang sisanya adalah petani. Masyarakat Desa Suci memiliki kebiasaan yang baik yakni selalu bergotong royong dalam memajukan desanya. Selain itu, masyarakat pun selalu menjaga kebersihan dan kerapihan, ini sesuai dengan nama desanya yaknki Suci, “jadi semuanya harus bersih dan rapih,” terang Kuwu Roba, Jum’at (20/04).
Dijelaskan, saat ini jumlah penduduk di desa ini sekitar 3.202 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.554 jiwa dan perempuan 1.648 jiwa, sedang jumlah aparatur yang dimiliki desa ini terdapat 3 RW dan 13 RT. Selain jumlah penduduk, pendidikan di desa ini pun tergolong maju dan lengkap seperti, Sekolah Dasar, TK, PAUD dan MD. “sebelum kuwu Roba menjabat belum ada gapura, setelah kuwu Roba menjadi kuwu perubahan Desa Suci sangat maju pesat dan sudah dibanguan 3 gapura, jalan-jalan pun rapih hingga 90%,” terang warga setempat.
Meski jumlah penduduknya banyak dan lebih di dominasi oleh kaum buruh pabrikan, ternyata Desa Suci mampu menjadi juara I di Kecamatan Mundu. Keberhasilan itu dinilai dari kebersihan dan kerapihan. Sedang masalah pajak, kuwu Roba berjanji masalah perizinan apapun, administrasinya akan diperkecil. Ini bertujuan untuk lebih majukan desa sekaligus menjalin kedekatan dengan masyarakat. (Andri/SC**)

Sukabumi, Studi Banding Menara Telekomunikasi ke Cirebon


SUMBER, (SC).- Diskominfo Kabupaten Cirebon yang berhasil menarik retribusi menara telekomunikasi dengan jumlah yang fantastis hingga Rp. 1,6 miliar, membuat ketertarikan daerah lain untuk mempelajari keberhasilan ini. Seperti yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/04) kemarin. Dishub-Kominfi Sukabumi ini sengaja datang untuk melakukan studi banding agar keberhasilan mengenai retribusi menara telekomuikasi di Kab.Cirebon bisa diikuti oleh Kab.Sukabumi.      
Rasa bangga itu diucapkan langsung Kepala Dishubkominfo Kab. Sukabumi, H.A. Riyadi, saat berada di ruang pertemuan kantor Diskominfo Kab.Cirebon. Menurutnya, pengelolaan menara telekomunikasi di Kabupaten Cirebon menjadi yang terbaik dan dianggap berhasil dalam meraih retribusi melalui menara telekomunikasi. Selama ini pengelola tower di berbagai daerah  kurang memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah. Provider telekomunikasi sejauh ini hanya  membayar melaui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan (HO). Keberhasilan Diskominfo Kab. Cirebon ini diharapkan dapat diterapkan di Kab. Sukabumi.
Sedang menurut Kepala Diskominfo, Drs. Abraham Mohammad, M.Si, bahwa keberhasilan Diskominfo merupakan upaya kerja keras dalam mewujudkan PAD melalui retribusi pengendalian menara telekomunikasi. Pelaksanaan retribusi menara telekomunikasi memang mengalami tantangan yang cukup besar karena retribusi di bidang ini tergolong relatif baru dimana sebelumnya Pemerintah Kabupaten Cirebon belum pernah melakukan pemungutan.
Ada tiga kunci berhasilan dalam penarikan retribusi ini, yaitu perangkat peraturan perundang-undangan. Kabupaten Cirebon sendiri telah memembuat Perda No. 8 Tahun 2011 tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi, Perbup No.2/2012 tentang Pedoman Pengendalian dan Pengawasan Menara Bersama Telekomunikasi di Kabupaten Cirebon. Serta Kepbup tentang TP3MT (Tim Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Menara Telekomunikasi). Kedua adalah SDM yang memadai, karena tanpa didukung dengan SDM ini pemungutan retribusi akan sangat sulit tercapai. Terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah ketegasan dan keberanian dalam operasional pemungutan retribusi. Disini tidak saja dibutuhkan skill (keterampilan), namun juga seni khususnya langkah-langkah strategi dan inovasi.
Dalam acara studi banding ini juga dilakukan tanya jawab yang cukup panjang. Proses penarikan retribusi memang mengalami tantangan yang cukup besar, tidak saja secara eksternal khusunya terkait validasi data dan para provider itu sendiri, namun juga secara internal. Waktu yang dibutuhkan untuk penarikan retribusi tergolong singkat, dimana setelah diberikan Surat Keterangan Retribusi (SKR) sekitar bulan Mei 2011, sampai dengan September 2011 masih belum ada pemasukan dari para provider. Disini  Diskominfo melakukan berbagai upaya termasuk  pemberitahuan tenggat sampai dengan penyegelan yang menimbulkan kontroversi. Hal ini memang sempat juga sedikit menimbulkan kecemasan akan berhasilnya perolehan retribusi. Namun upaya terus dilakukan tanpa putus asa.
Selain itu, tidak sedikit yang meragukan Diskominfo Kab. Cirebon dapat menarik retribusi ini. Namun berkat upaya kerja keras akhirnya retribusi pengendalian menara telekomunikasi dapat diraih, meskipun baru seluruh provider melunasi retribusi ini pada bulan Januari 2012. Keberhasilan ini tentunya banyak menarik perhatian dari berbagai pihak khususnya Kab./kota yang ingin melaksanakan penarikan retribusi menara telekomunikasi. “sejumlah Kab./kota dari berbagai daerah di Indonesia banyak yang meminta informasi dan bahkan studi banding ke Diskominfo Kab. Cirebon,” papar Kepala Diskominfo Kab.Cirebon.
Sementara itu, kunjungan Dishubkominfo Kab.Sukabumi ini dipimpin Kepala Dinasnya, H.A. Riyadi, didampingi Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Meithe Sartika serta Kepala Seksi Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika, Dewi P. Sedang di Diskominfo Kab.Cirebon tampak hadir Kepala Diskominfo, Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi, Kepala Seksi Telekomunikasi, Sekretaris Diskominfo, Kepala Bidang Aplikasi Telematika serta sejumlah staff lainnya. (rie/SC**)