Minggu, 03 Juni 2012

Sejarah Mundu Mesigit Lahir dari Ulama Besar Baghdad


SUMBER, (SC).- Peristiwa lahirnya sebuah kota maupun perkampungan pasti menyimpan lintasan sejarah. Peristiwa bersejarah itu sebagai bukti dari perjalanan masa atau zaman. Seperti di Desa Mundu Mesigit, sekitar abad ke-11 datanglah seorang mubaligh dari Timur Tengah-Baghdad yang bernama Syekh Syarif Abdurrohman Al Bagdadi dan dipercaya sebagai utusan dari Sultonul Aulia Syekh  Abdul Qodir al Jailani untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Kedatangan ulama besar inilah sebagai cikal bakal lahirnya Desa Mundu Mesigit.
Saat itu, Syekh Syarif Abdurrohman mengambil dakwah di tanah Pasundan yaitu di wilayah yang sekarang bernama Mundu Mesigit untuk melaksanakan misinya, Syekh tersebut  membangun masjid yang  bila dilihat mirip candi di Jawa Timur atau Singasari Akhir. “Bangunan ini berfungsi ganda, bukan saja sebagai sarana ibadah ritual tetapi juga digunakan untuk menggembleng santri-santrinya dalam hal menuntut ilmu agama Islam serta ilmu-ilmu lainnya,” ujar kuncen Situs Mundu Mesigit pada Senin (09/04) lalu.
Santri beliau yang berasal dari bangsa manusia yaitu diantaranya dikenal sampai sekarang dengan nama Nyai Mas Angrum Sari, Pangeran Sela Rasa, Pangeran Sela Ganda, Pangeran Sela Suara, Pangeran Telaga, Pangeran Tresmi, Ki Nunjum Sidiq seorang ahli perbintangan/ falaq (astronomi) dan penasehat kerajaan Atas Ulun, Ki Patih Qummauzzaman seorang Perdana Menteri Kerajaan Atas Ulun dan lainnya, serta 5 tokoh besar seperti Seda Lautan Prata Kelana, Nyi Mas Rara Kafi, Juragan Dampu Awang, Syekh Kilo Bama, dan Ki Gede Mundu, “beliau juga mendapat gelar dari masyarakat Pasundan dengan sebutan Ki Lobama,” jelasnya lagi. (Andri/SC*)

0 komentar

Posting Komentar