Minggu, 03 Juni 2012

Ulama Bukan Selebritis


CIREBON, (SC).- Sejumlah LSM beranggapan bahwa Ulama bukanlah selebritis. Ulama dan selebritis dipandangnya jauh berbeda, baik disiplin ilmunya maupun dunianya. Pernyataan itu terungkap ketika LSM se-Wilayah III Cirebon mengadakan bedah buku tentang “Potret Ulama antara yang Konsisten dan Penjilat”, Jum’at (13/4) diruang auditorium IAIN Syech Nurjati Cirebon. Bedah buku ini juga bertujuan agar masyarakat muslim mampu membedakan mana ulama dan selebriti. Hal ini agar tidak ada salah tafsir dan akan membuat umat muslim mendapatkan rumusan yang salah tentang Islam.
Selain itu, tujuan lainnya untuk mendidik umat Islam secara umum, karena saat ini sudah ada pewaris nabi yaitu para ulama. Meskipun kenyataanya banyak pula masyarakat muslim yang beranggapan jika ulama tidak boleh dihujat. Padahal, saat ulama tersebut merumuskan masalah yang salah, maka akan membahayakan pengikut-pengikutnya. “Ulama itu panutan yang harus digugu dan ditiru, sedangkan ulama itu lebih dari guru,” tandas Ketua Panitia bedah buku Potret Ulama antara yang Konsisten dan Penjilat, Ustadz Faisal yang juga selaku Ketua FKM Wilayah III Cirebon, di kediamannya, Jum’at (13/4).
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Panitia, Ustadz Mujaddid, yang juga anggota FUI Wilayah III Cirebon. Menurutnya minimnya pemahaman tentang Islam untuk membedakan mana yang benar dan salah menjadi dasar pelaksanaan bedah buku ini. “Banyak ulama yang hanya mengejar popularitas saja untuk kebutuhan dunia. Padahal nabi bersabda bahwa para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham (harta benda-red) kepada umatnya tapi mewariskan ilmu,” katanya.
Terkait penyelenggaraan bedah buku ini, ungkap Ustadz Faisal, bedah buku tersebut diisi oleh tiga narasumber yakni Prof. Abdullah Ali selaku guru besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ustadz Muhammad Toharoh, Lc. selaku Ketua Yayasan As Sunnah Cirebon dan Ustadz Abu Rusdan. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini bukan saja dari wilayah III Cirebon, tapi juga dari Brebes dan Tasikmalaya.
Diakhir acara, Ustadz Faisal berharap, peserta bedah buku ini diharapkan banyak mendapatkan manfaat dan bisa membedakan ulama yang benar dan salah. Selain itu, peserta juga dapat mendapatkan pencerahan. “mudah-mudahan acara seperti ini bisa kembali diadakan agar  umat Islam lebih mengetahui ilmu Islam, terutama yang shahih. Mengingat masih banyak juga ulama yang konsisten,” ucapnyanya. (Haris/Susilowati/SC*)

0 komentar

Posting Komentar