SUMBER,
(SC).- Diskominfo Kabupaten Cirebon yang berhasil menarik retribusi menara
telekomunikasi dengan jumlah yang fantastis hingga Rp. 1,6 miliar, membuat
ketertarikan daerah lain untuk mempelajari keberhasilan ini. Seperti yang dilakukan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/04)
kemarin. Dishub-Kominfi Sukabumi ini sengaja datang untuk melakukan studi
banding agar keberhasilan mengenai retribusi menara telekomuikasi di
Kab.Cirebon bisa diikuti oleh Kab.Sukabumi.
Rasa
bangga itu diucapkan langsung Kepala Dishubkominfo Kab. Sukabumi, H.A. Riyadi,
saat berada di ruang pertemuan kantor Diskominfo Kab.Cirebon. Menurutnya, pengelolaan
menara telekomunikasi di Kabupaten Cirebon menjadi yang terbaik dan dianggap
berhasil dalam meraih retribusi melalui menara telekomunikasi. Selama ini
pengelola tower di berbagai daerah kurang memberikan kontribusi terhadap
pemerintah daerah. Provider telekomunikasi sejauh ini hanya membayar
melaui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan (HO). Keberhasilan
Diskominfo Kab. Cirebon ini diharapkan dapat diterapkan di Kab. Sukabumi.
Sedang
menurut Kepala Diskominfo, Drs. Abraham Mohammad, M.Si, bahwa keberhasilan
Diskominfo merupakan upaya kerja keras dalam mewujudkan PAD melalui retribusi
pengendalian menara telekomunikasi. Pelaksanaan retribusi menara telekomunikasi
memang mengalami tantangan yang cukup besar karena retribusi di bidang ini
tergolong relatif baru dimana sebelumnya Pemerintah Kabupaten Cirebon belum
pernah melakukan pemungutan.
Ada
tiga kunci berhasilan dalam penarikan retribusi ini, yaitu perangkat peraturan
perundang-undangan. Kabupaten Cirebon sendiri telah memembuat Perda No. 8 Tahun
2011 tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi, Perbup No.2/2012 tentang
Pedoman Pengendalian dan Pengawasan Menara Bersama Telekomunikasi di Kabupaten
Cirebon. Serta Kepbup tentang TP3MT (Tim Pengendalian dan Pengawasan
Pembangunan Menara Telekomunikasi). Kedua adalah SDM yang memadai, karena tanpa
didukung dengan SDM ini pemungutan retribusi akan sangat sulit tercapai.
Terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah ketegasan dan keberanian dalam
operasional pemungutan retribusi. Disini tidak saja dibutuhkan skill (keterampilan), namun juga seni
khususnya langkah-langkah strategi dan inovasi.
Dalam
acara studi banding ini juga dilakukan tanya jawab yang cukup panjang. Proses
penarikan retribusi memang mengalami tantangan yang cukup besar, tidak saja
secara eksternal khusunya terkait validasi data dan para provider itu sendiri,
namun juga secara internal. Waktu yang dibutuhkan untuk penarikan retribusi
tergolong singkat, dimana setelah diberikan Surat Keterangan Retribusi (SKR)
sekitar bulan Mei 2011, sampai dengan September 2011 masih belum ada pemasukan dari
para provider. Disini Diskominfo melakukan berbagai upaya termasuk
pemberitahuan tenggat sampai dengan penyegelan yang menimbulkan kontroversi.
Hal ini memang sempat juga sedikit menimbulkan kecemasan akan berhasilnya
perolehan retribusi. Namun upaya terus dilakukan tanpa putus asa.
Selain
itu, tidak sedikit yang meragukan Diskominfo Kab. Cirebon dapat menarik
retribusi ini. Namun berkat upaya kerja keras akhirnya retribusi pengendalian
menara telekomunikasi dapat diraih, meskipun baru seluruh provider melunasi
retribusi ini pada bulan Januari 2012. Keberhasilan ini tentunya banyak menarik
perhatian dari berbagai pihak khususnya Kab./kota yang ingin melaksanakan
penarikan retribusi menara telekomunikasi. “sejumlah Kab./kota dari berbagai
daerah di Indonesia banyak yang meminta informasi dan bahkan studi banding ke
Diskominfo Kab. Cirebon,” papar Kepala Diskominfo Kab.Cirebon.
Sementara
itu, kunjungan Dishubkominfo Kab.Sukabumi ini dipimpin Kepala Dinasnya, H.A.
Riyadi, didampingi Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Meithe Sartika
serta Kepala Seksi Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika, Dewi
P. Sedang di Diskominfo Kab.Cirebon tampak hadir Kepala Diskominfo, Kepala
Bidang Pos dan Telekomunikasi, Kepala Seksi Telekomunikasi, Sekretaris Diskominfo,
Kepala Bidang Aplikasi Telematika serta sejumlah staff lainnya. (rie/SC**)
0 komentar
Posting Komentar