CIREBON, (SC).-
Sungai jangan dianggap ancaman tetapi sebagai peluang yang
harus dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat disekitar bantaran sungai atau
tanggul sungai, meski membutuhkan modal dan investasi. Sungai termasuk aset
bukan tantangan, memang kalau tidak dapat mengelola keberadaan sungai jelas
mendapat ancaman karena dihantam banjir maupun terguras oleh abrasi. Sungai
menjadi potensi atau menjadi manfaat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri
memiliki banyak sungai besar maupun anak-anak sungai yang bermuara dari hulu ke
hilir yang bisa dimanfaatkan ataupun
dikelola menjadi potensi ekonomi daerah.
Menurut Ir. H. Bebi Hendrawibawa, MT. selaku Kepala Satuan
Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA)
khususnya terkait dengan Pembangunan Bendung Karet Kabupaten Indramayu yang
tengah berjalan atau memasuki tahun ke 2 yang dibiayai dari sumber dana APBN
Tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013
(multi years-red) sebesar Rp
103.307.000.000,- Dengan lingkup pekerjaan pondasi, rumah pompa, bak kontrol,
filtrasi, jembatan penyeberangan, revetment, jalan inspeksi, karet bendung
karet dan mekanikal, pintu pembilas. Proyek ini diperkirakan selesai dan bisa
dioperasikan tahun 2013. Seperti diketahui kebutuhan air baku semakin lama
semakin meningkat, sementara ketersediaan air semakin terbatas, ujarnya kepada Suara Cirebon.
Ditambahkan Bebi, dalam rangka peningkatan kebutuhan air itu
sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, fasilitas pemukiman dan
kebutuhan air irigasi. “Hal ini semakin terasa apabila musim kemarau tiba, Bendung
Karet Waledan itu sangat strategis untuk mengatasi persoalan-persoalan baik
kekeringan maupun banjir,” tegasnya.
Masih menurut Bebi, fungsi utama bendung karet adalah
pemanfaatan alur sungai sebagai penampungan air memanjang pada musim kemarau,
tanpa menyebabkan dampak banjir pada musim hujan. Hal ini tercapai karena pada
musim kemarau bendung karet dikembangkan/ditutup dan pada musim hujan di
kempiskan/dibuka. Jika bendung karet tersebut terletak didaerah pesisir yang
terpengaruh oleh intrusi air laut yang asin, maka fungsinya akan bertambah
yaitu sebagai pencegah masuknya air asin ke hulu.
Sedangkan tujuannya untuk penyediaan air baku untuk
keperluan sehari-hari bagi penduduk sekitarnya, perikanan
,pertanian,peternakan, terutama untuk air minum, air baku domestik. Karena
disana kalau musim kemarau pengambilan airnya dari sungai rambatan, karena air
laut masuk, setelah ada bendung karet nanti air laut tidak bisa masuk karena
ada karet tersebut dampak sumur air tanah menjadi bagus. Selain itu dapat
mencegah instrusi air laut di daerah sekitarnya pada pertanian produktif,
pemukiman terutama di musim kemarau sehingga dapat memperbaiki lingkungan hidup
di daerah tersebut. Juga menyediakan air irigasi pedesaan seluas lebih kurang
700 ha untuk sawah dan sekitarnya. Yang lebihpenting lagi terutama Pengendalian
banjir dan menambah kesejahteraan masyarakat desa tersebut,” papar Bebi. (Handi
SC/)
0 komentar
Posting Komentar