Kab.
Cirebon, (SC).-
Keceriaan
siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah (DTA), di Desa Sendang, Kecamatan Sumber,
Kab.Cirebon, rupanya menjadi obat penawar bagi kesedihan para guru setempat.
Bagaimana tidak, selama hampir lima tahun lebih DTA Sendang masih belum
memiliki gedung atau ruang belajar sendiri. Setiap harinya mereka pun harus
belajar dengna menumpang di SDN 1 Sendang. Rasanya tak nyaman belajar bukan di gedung
milik sendiri, apalagi jumlah siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang sudah
mencapai 160 siswa, jumlah yang sangat fantastis bagi sekolah setingkat DTA.
Layaknya
siswa sekolah lainnya, siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang ini tetap
semangat untuk belajar. Sekalipun harus terlebih dahulu menunggu kepulangan
siswa SDN 1 Sendang, karena memang jam belajar para siswa tersebut sekitar
pukul 14.00 wib. Meski kondisi ini berlangsung hingga lima tahun lebih, tak
membuat para guru dan siswa patah semangat untuk belajar. Tak heran berbagai
prestasi pun mampu diraihnya dari berbagai perlombaan, baik akademik
(pengetahuan-red) maupun lomba
hafalan juga keterampilan.
Jumlah
160 siswa sebetulnya sudah cukup menjadi bukti, jika masyarakat setempat sangat
merespon terhadap keberadaan Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah (DTA) Sendang. Apalagi
segudang prestasi sudah diraihnya. Namun bagaimana dengan sikap Pemerintah
daerah setempat, masihkah belum cukup bagi Pemerintah Kab.Cirebon, pejabat di
Kantor Kementrian Agama Kab.Cirebon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk
terketuk melihat semangat para siswa Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah tersebut untuk
tetap bisa bersekolah, sekalipun mereka harus mempergunakan gedung atau ruang
belajar milik sekolah lain.
Drs.
Opik, Kepala Diniyah Ta’wiliyah Awaliyah Sendang saat dihubungi Suara Cirebon berharap, Pemkab maupun
Kantor Kementrian Agama bisa memberikan perhatian terhadap sekolah ini.
Mengingat hampir setiap tahunnya jumlah siswa di sekolah DTA Sendang terus
bertambah. Paling tidak bisa dibangunnya sarana pendidikan agar siswa siswi
disini merasa nyaman dalam belajar, karena mereka juga adalah anak bangsa yang
harus diperhatikan dan mendapatkan pendidikan yang layak.
“Sudah
lima tahun kami belajar di sekolah milik orang lain, karena memang kami belum
memiliki gedung sendiri. Tapi mereka tetap semangat untuk bersekolah, kondisi
ini juga tak membuat siswa bermalas-malasan, justru mereka semakin bersemangat
dan Alhamdulillah berbagai prestasi pun banyak diraih siswa-siswi disini.
Untuk itu patut kiranya kami ucapkan banyak terima kasih kepada para guru yang
telah banyak membimbing dalam proses belajar mengajar di sekolah, terima ksih
pula untuk masyarakat yang telah mendukung pendidikan di sekolah DTA Sendang ini,
bahkan terima ksih yang setinggi-tingginya untuk kepala sekolah dan para guru
di SDN 1 Sendang yang telah membolehkan siswa siswi DTA Sendang belajar di gedung
tersebut. Mereka semualah yang telah mendorong dan memajukan prestasi siswa DTA
Sendang,” ucap Kepala Sekolah bernada sedih. (MI/CD/SC)
0 komentar
Posting Komentar