Kab. Cirebon, (SC).- Semula Desa Suci merupakan tempat penyucian diri, namun
sejarahnya diangkat dari Pangeran Suci Manah. Hingga kini Desa Suci terkenal
sebagai tempat penyucian diri atau untuk membersihkan dari kesalahan yang
melanggar agama. Sejarah itu lahir sekitar abad ke 16, sedang kepemerintahannya
dari abad ke 16 sampai 18, Desa Suci dijabat sekitar 12 kuwu termasuk Kuwu
Roba.
Menurut Kuwu Desa Suci, Roba, kini pekerjaan
masyarakat di desa ini lebih banyak kaum buruh pabriknya, jumlahnya hampir 80%,
sedang sisanya adalah petani. Masyarakat Desa Suci memiliki kebiasaan yang baik
yakni selalu bergotong royong dalam memajukan desanya. Selain itu, masyarakat
pun selalu menjaga kebersihan dan kerapihan, ini sesuai dengan nama desanya
yaknki Suci, “jadi semuanya harus bersih dan rapih,” terang Kuwu Roba, Jum’at
(20/04).
Dijelaskan, saat ini jumlah penduduk di desa
ini sekitar 3.202 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.554 jiwa dan perempuan 1.648
jiwa, sedang jumlah aparatur yang dimiliki desa ini terdapat 3 RW dan 13 RT.
Selain jumlah penduduk, pendidikan di desa ini pun tergolong maju dan lengkap
seperti, Sekolah Dasar, TK, PAUD dan MD. “sebelum kuwu Roba menjabat belum ada
gapura, setelah kuwu Roba menjadi kuwu perubahan Desa Suci sangat maju pesat
dan sudah dibanguan 3 gapura, jalan-jalan pun rapih hingga 90%,” terang warga
setempat.
Meski jumlah penduduknya banyak dan lebih di
dominasi oleh kaum buruh pabrikan, ternyata Desa Suci mampu menjadi juara I di
Kecamatan Mundu. Keberhasilan itu dinilai dari kebersihan dan kerapihan. Sedang
masalah pajak, kuwu Roba berjanji masalah perizinan apapun, administrasinya
akan diperkecil. Ini bertujuan untuk lebih majukan desa sekaligus menjalin
kedekatan dengan masyarakat. (Andri/SC**)
0 komentar
Posting Komentar